Tidak semua orang tahu apa yang dimaksud Yasin Fadhilah. Namun dikalangan masyarakat pedesaan, terutama di kalangan warga pesantren sanga...
Tidak
semua orang tahu apa yang dimaksud Yasin Fadhilah. Namun dikalangan
masyarakat pedesaan, terutama di kalangan warga pesantren sangat akrab
dengan Yasin Fadhilah.
Menurut
KH. Muhammad Zain Muallif, ternyata Yasin Fadhilah itu
tidak ada dalam
Kitab Suci Al-Quran. Yasin Fadhilah itu adalah Surat Yasin yang sudah
diberi lima macam tambahan sbb:
1. Di antara ayat Surat Yasin ada yang diulang sampai tiga kali atau lebih.
Mengulang-ulang satu ayat ada contoh dari Rasulullah Saww sebagaimana disampaikan oleh Abu Dzarrin ra beliau berkata:
“Nabi
Saww pernah bangun malam dengan membaca sebuah ayat dan mengulang-ulang
ayat itu, sehingga sampai pada pagi hari. Ayat tersebut adalah:
In tu’adzdzibhum fa innahum ‘ibaaduka (Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu)”.
(HR.Imam Nasa’I dan Ibnu Majah).
2. Di
antara beberapa ayat yang satu dan yang lain diselingi dzikir dan do’a.
Isinya selalu disesuaikan atau berkaitan dengan isi kandungan ayat
tersebut.
Berdzikir
dan berdo’a yang demikian, sangat sesuai dengan sebuah hadits yang
bersumber dari sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman ra beliau berkata:
“Pada
malam hari saya pernah shalat bersama Nabi Saww, lalu beliau membuka
Surat Al-Baqarah, Surat Ali Imraan, dan Surat An-Nisaa’ kemudian
membacanya dengan tartil. Apabila beliau melewati ayat yang didalamnya
terdapat tentang mensucikan Allah, maka beliau membaca “Sumhaanallaah.”
Apabila beliau melewati (ayat) tentang permohonan, maka beliau memohon
(berdo’a) dan apabila beliau melewati (ayat) tentang permohonan
perlindungan, maka beliau memohon perlindungan kepada Allah.”
(HR. Imam Muslim).
3. Setiap
dzikir dan do’a yang mengiringi ayat itu, selalu dibuka dengan shalawat
dan salam atas Nabi Muhammad Saww, keluarganya, dan para sahabatnya.
Kemudian dzikir dan do’a tersebut selalu ditutup dengan sebuah dzikir
yang sangat popular yang menyatakan: “Bahwa Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Dari
Fudhalah bin Ubaid ra berkata, bahwa Nabi Saww sungguh telah mengajar
umatnya bagaimana cara mereka berdo’a. Kemudian beliau bersabda:
“Apabila
salah satu di antara kamu berdo’a, maka mulailah dengan memuji Allah
Ta’ala dan memuji-Nya pula dengan berulang-ulang. Kemudian bacalah
shalawat kepada Nabi Saww. Kemudian berdo’alah dengan sesuka hati !”
(HR. Abu Dawud, Tirmdzi, Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi).
4. Dzikir dan do’a yang mengiringi ayat, selalu diulang sampai tiga kali. Demikian pada umumnya.
Dzikir
dan do’a yang selalu diulang sampai tiga kali merupakan Adab berdo’a
yang sering dilakukan oleh Rasulullah Saww. Hal yang demikian
diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra berkata:
“Rasulullah
Saww apabila berdo’a, beliau berdo’a tiga kali dan apabila memohon
kemada Allah, maka beliau memohon tiga kali juga”.
(HR. Imam Muslim).
5. Setelah Surat Yasin itu tamat, kemudian ditutup dengan do’a khusus.
Rasulullah Saww menegaskan tentang hal tersebut berdasarkan hadits yang bersumber dari Ibnu Imran ra sebagai berikut:
“Barangsiapa
yang selesai membaca Al-Quran, maka memohonlah kepada Allah dengan
Al-Quran itu. Maka sesunggugnya akan dating beberapa kaum, membaca
Al-Quran, kemudian mereka meminta minta kepada manusia dengan Al-Quran
itu.”
(HR. Imam Tirmidzi).
COMMENTS